Dalam kehidupan sehari-hari biasanya golok berfungsi sebagai alat
kerja. Bagi masyarakat pedesaan pada zaman dahulu, golok merupakan
bagian dari hidup masayarakat karena golok menjadi sarana untuk
membantu pekerjaan sehari-hari terlebih bagi para petani atau para
pekebun. Para jawara silat selalu menyelipkan sebilah golok di pinggang
untuk membela diri. Namun ternyata golok tidak hanya terbatas sebagai
alat pekerjaan.
Golok pun dapat menjadi sebuah karya seni. Keindahan golok dapat dilihat dari bagian gagang dan sarungnya. Ada kesan unik dan bersejarah ketika melihat sarung dan gagang pada golok. Hantaman godam melumat besi baja untuk membuat bilah golok dan ketrampilan pengukir ternyata membuat sarung dan gagang golok telah menghasilkan benda yang bernilai tinggi.
Golok Banten adalah benda sejarah yang merupakan simbol peradaban zaman Kerajaan Banten. Dahulu golok digunakan sebagai alat pertahanan untuk melawan musuh atau orang yang berniat mengancam keselamatan. Golok Banten digunakan para jawara untuk mempertahankan diri dari serangan musuh dan sebagai lambang kehormatan dan derajatnya sebagai jawara.
Beberapa golok milik jawara Banten dijual dengan harga yang cukup tinggi. Hari ini banyak orang yang memfungsikan golok untuk menambah keberanian, kekuatan, ilmu kanuragan, mempercepat penyerapan keilmuan, wibawa, dan penjaga.
Ada beberapa jenis golok Banten salah satunya yang terkenal ialah golok Ciomas. Golok ini terkenal tidak hanya di Indonesia tapi di mancanegara pun golok ini cukup terkenal. Seperti halnya debus yang tak pernah lepas dari nama Banten, golok Ciomas pun tak lepas dari Banten. Ketika orang-orang berpikir tentang Banten, maka yang terbayang pertama adalah debus dan yang kedua adalah golok Ciomas.
Sejarah perkembangan Kesultanan Banten berkaitan dengan kemunculan golok Ciomas. Golok adalah sejenis senjata yang banyak digunakan pada masa lalu, termasuk ketika melawan penjajah.
Golok, didalam Kamus Umum Bahasa Indonesia, diartikan sebagai benda sebangsa parang, atau sebangsa pedang, yang berukuran pendek. Untuk benda semacam itu, di daerah Banten dikenal dua nama, yaitu golok dan bedog. Secara fisik kedua benda itu sama namun keduanya memiliki fungsi yang berbeda.
Bedog adalah perkakas harian yang biasa digunakan di lading atau sawah. Kegunaannya untuk memangkas pohon, menebang bambu, keperluan dapur.
Berbeda dengan bedog yang secara fungsi digunakan untuk keseharian, golok, umumnya difungsikan sebagai senjata yang dipakai untuk membela diri atau untuk keperluan mendesak. Di zaman penjajahan, golok banyak digunakan sebagai senjata untuk melawan penjajah. Para pendekar (jawara) di daerah biasanya memiliki senjata utama berupa golok.
Berjarak 20 km dari Serang, Ciomas merupakan sebuah tempat yang dikenal memiliki sebuah tradisi pembuatan Golok yang khusus. (Golok Ciomas), begitu orang-orang menyebutnya. Golok Ciomas memiliki banyak keistimewaan. Sejak dulu Golok Ciomas dikenal memiliki isi yang tidak sembarangan. (Lain Golok sembarang Golok, ieu mah Golok Ciomas) red: bukan Golok sembarang Golok, ini Golok Ciomas, begitulah orang-orang sering berceloteh tentang keistimewaan golok Ciomas.
Golok Ciomas diyakini memiliki nilai mistis seperti senjata keris. Banyak yang mempercayai bahwa Golok Ciomas sangat ampuh untuk (menaklukan) musuh. Tapi pengertian “menaklukan” tidak berarti Golok itu digunakan untuk menyakiti fisik musuh. Bahkan kadang musuh bisa “ditaklukan” tanpa harus mengeluarkan Golok dari sarungnya.
Golok Ciomas dapat menyudahi perselisihan di sauatu tempat. Golok Ciomas juga bisa meredakan suasana hati yang panas, kemarahan, kejengkelan, dan amarah lainnya. Nu rek nagih hutang ge kalah ka teu jadi (yang mau menagih hutang saja bisa tidak jadi) begitulah gurauan orang-orang tentang keistimewaan golok Ciomas. Ada juga keistimewaan dari segi fungsi. Konon, karena dibuat secara khusus, kulit yang terluka oleh Golok Ciomas, sedikit saja, akan sukar sekali sembuh. Bahkan kalau disayatkan ke pohon pisang muda, pohon itu akan membusuk dan mati.
Model desain Golok Ciomas tidak ada yang sama persis.
Golok pun dapat menjadi sebuah karya seni. Keindahan golok dapat dilihat dari bagian gagang dan sarungnya. Ada kesan unik dan bersejarah ketika melihat sarung dan gagang pada golok. Hantaman godam melumat besi baja untuk membuat bilah golok dan ketrampilan pengukir ternyata membuat sarung dan gagang golok telah menghasilkan benda yang bernilai tinggi.
Golok Banten adalah benda sejarah yang merupakan simbol peradaban zaman Kerajaan Banten. Dahulu golok digunakan sebagai alat pertahanan untuk melawan musuh atau orang yang berniat mengancam keselamatan. Golok Banten digunakan para jawara untuk mempertahankan diri dari serangan musuh dan sebagai lambang kehormatan dan derajatnya sebagai jawara.
Beberapa golok milik jawara Banten dijual dengan harga yang cukup tinggi. Hari ini banyak orang yang memfungsikan golok untuk menambah keberanian, kekuatan, ilmu kanuragan, mempercepat penyerapan keilmuan, wibawa, dan penjaga.
Ada beberapa jenis golok Banten salah satunya yang terkenal ialah golok Ciomas. Golok ini terkenal tidak hanya di Indonesia tapi di mancanegara pun golok ini cukup terkenal. Seperti halnya debus yang tak pernah lepas dari nama Banten, golok Ciomas pun tak lepas dari Banten. Ketika orang-orang berpikir tentang Banten, maka yang terbayang pertama adalah debus dan yang kedua adalah golok Ciomas.
Sejarah perkembangan Kesultanan Banten berkaitan dengan kemunculan golok Ciomas. Golok adalah sejenis senjata yang banyak digunakan pada masa lalu, termasuk ketika melawan penjajah.
Golok, didalam Kamus Umum Bahasa Indonesia, diartikan sebagai benda sebangsa parang, atau sebangsa pedang, yang berukuran pendek. Untuk benda semacam itu, di daerah Banten dikenal dua nama, yaitu golok dan bedog. Secara fisik kedua benda itu sama namun keduanya memiliki fungsi yang berbeda.
Bedog adalah perkakas harian yang biasa digunakan di lading atau sawah. Kegunaannya untuk memangkas pohon, menebang bambu, keperluan dapur.
Berbeda dengan bedog yang secara fungsi digunakan untuk keseharian, golok, umumnya difungsikan sebagai senjata yang dipakai untuk membela diri atau untuk keperluan mendesak. Di zaman penjajahan, golok banyak digunakan sebagai senjata untuk melawan penjajah. Para pendekar (jawara) di daerah biasanya memiliki senjata utama berupa golok.
Berjarak 20 km dari Serang, Ciomas merupakan sebuah tempat yang dikenal memiliki sebuah tradisi pembuatan Golok yang khusus. (Golok Ciomas), begitu orang-orang menyebutnya. Golok Ciomas memiliki banyak keistimewaan. Sejak dulu Golok Ciomas dikenal memiliki isi yang tidak sembarangan. (Lain Golok sembarang Golok, ieu mah Golok Ciomas) red: bukan Golok sembarang Golok, ini Golok Ciomas, begitulah orang-orang sering berceloteh tentang keistimewaan golok Ciomas.
Golok Ciomas diyakini memiliki nilai mistis seperti senjata keris. Banyak yang mempercayai bahwa Golok Ciomas sangat ampuh untuk (menaklukan) musuh. Tapi pengertian “menaklukan” tidak berarti Golok itu digunakan untuk menyakiti fisik musuh. Bahkan kadang musuh bisa “ditaklukan” tanpa harus mengeluarkan Golok dari sarungnya.
Golok Ciomas dapat menyudahi perselisihan di sauatu tempat. Golok Ciomas juga bisa meredakan suasana hati yang panas, kemarahan, kejengkelan, dan amarah lainnya. Nu rek nagih hutang ge kalah ka teu jadi (yang mau menagih hutang saja bisa tidak jadi) begitulah gurauan orang-orang tentang keistimewaan golok Ciomas. Ada juga keistimewaan dari segi fungsi. Konon, karena dibuat secara khusus, kulit yang terluka oleh Golok Ciomas, sedikit saja, akan sukar sekali sembuh. Bahkan kalau disayatkan ke pohon pisang muda, pohon itu akan membusuk dan mati.
Model desain Golok Ciomas tidak ada yang sama persis.
- Kembang kacang
- Mamancungan
- Candung
- Salam nunggal.
Posting Komentar